Penciptaan sebuah karya seni tidak hanya sebagai wujud pengekpresian diri, tetapi juga sebuah bentuk kreatifitas sebagai media komunikasi seniman dengan masyarakat pendukungnya.Hal tersebut diutarakan Zulkifli selaku Ketua Pelaksana Tangloeng Dance Festival III yang yang akan digelar 21-22 Oktober ini di Taman Seni Budaya Aceh. “Karya seni merupakan bahasa budaya yang sangat efektif dalam mengungkapkan kondisi sosial-budaya dalam masyarakat Aceh. Maka dari itu, kegiatan ini sebagai usaha memberikan ruang bagi para seniman untuk mengungkapkan ekspresinya,” jelasnya.

Zulkifli menyebutkan, Tangloeng Dance Festival III juga menjadi wadah yang berkesinambungan bagi seniman muda Aceh untuk berekspresi dalam mengaplikasikan karya-karyanya. Selain itu juga meningkatkan pemahaman filosofi dari seni dan budaya Aceh dikalangan generasi muda dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Seulanga berkerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tersebut akan melibatkan sanggar-sanggar dan komunitas tari atau musik se-Aceh sebagai pengembangan kreatifitas bagi seniman muda Aceh dalam menghadapi tantangan global.
“Diharapkan kegiatan ini mampu memperlihatkan jati diri dengan memperlihatkan aspek sosial dan budaya masyarakat Aceh serta lahir bibit-bibit baru pekerja seni yang nantinya dapat mengubah cara pandang masyarakat serta menjadi penunjang dalam peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat,” harapnya.

Sumber: Disbudpar Aceh (http://disbudpar.acehprov.go.id)