Minggu, 25 Desember 2011

Kenang Tsunami, Duta Wisata Aceh Galang Dana

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dalam rangka mengenang tujuh tahun bencana gempa dan tsunami Aceh, tiga puluhan Agam-Inong Duta Wisata Aceh terjun ke jalan raya dan mendatangi warung-warung di Kota Banda Aceh, Sabtu (24/12) sore. Mereka melakukan aksi penggalangan dana untuk disumbangkan ke panti asuhan.

M Fadhil Akhyari, salah seorang Agam Duta Wisata yang ikut serta dalam aksi tersebut mengatakan, dana yang terkumpulkan nantinya akan disumbangkan untuk panti asuhan Yayasan Penyantun Islam di Setui, Banda Aceh.

“Selain karena panti yang pertama di Aceh, kami memilih panti asuhan itu karena di sana terdapat banyak yatim piatu korban konflik dan tsunami Aceh,” ujar dia.

Pada aksi tersebut, dengan membuat sejumlah kelompok mereka melakukan aksi galang dana di Bundaran Simpang 5 Peunayong dan beberapa titik jalan lainnya serta mendatangi warung kopi terdekat. Malamnya dilanjutkan di lokasi wisata Ulee Lheue.

“Alhamdulillah tadi Syarikat Duta Wisata Aceh berhasil mengumpulkan lebih dari 1,5 juta rupiah,” ujar Duta Wisata Kota Banda Aceh tahun 2010 itu.

Dia menambahkan, mereka akan melanjutkan aksi galang dana mengenang tujuh tahun tsunami Aceh pada Minggu pagi (hari ini) di kawasan Lapangan Blang Padang. “Dan pada puncak acara di Lampuuk 26 Desember, kami Duta Wisata Aceh akan melakukan aksi bersih pantai di sana,” sebut Fadhil. []

Rabu, 23 November 2011

Aceh Coffee Festival (oleh : Liza FatHia)

Anda penikmat kopi? Jika jawabannya iya, maka inilah saat yang ditunggu-tunggu. Dalam rangka menyukseskan Visit Banda Aceh Year 2011, Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar even besar yaitu “Aceh Coffee Festival 2011” yang akan diselenggarakan di Taman Sari Banda Aceh pada Jumat 25 November – Minggu 27 November 2011.

Dengan tema “Kopi Aceh untuk Dunia”, festival ini diharapkan dapat menjadi ajang perkenalan cita rasa dan aroma khas dari kopi Aceh bagi masyarakat dunia. Nah, pada even bergengsi ini akan ada pameran untuk mempromosikan kopi Aceh baik oleh produsen dan pengusaha kopi itu sendiri maupun dari pemilik warung kopi yang ada di Aceh. Sstt, kabarnya akan dimeriahkan juga oleh warung kopi dari luar Aceh.

Konsep acara Aceh Coffee Festival ini sangat menarik. Pada hari pertama (Jumat, 25/11) akan diadakan opening ceremony pada pukul 20.00 sampai 23.00 WIB yang langsung akan dibuka oleh gubernur Irwandi Yusuf. Selain itu, juga akan ada acara pagelaran seni tradisional dan music akustik, serta games minum kopi terbanyak dan tebak jenis kopi.

Yang lebih menarik dari festival ini adalah acara ngopi bareng komunitas. Mulai dari komunitas Android, magician (scream), Aceh Fotografi, Aceh Model Community, Iloveaceh, Kaskus Aceh (RATM), Kutaraja Fixie, Expratriat, Kopiah, dan tidak ketinggalan juga komunitas blogger Aceh (ABC). Pastinya dalam acara ngopi bareng ini pengunjung akan mendapatkan berbagai informasi tentang komunitas tersebut. Jadi ngga hanya bisa ngopi tetapi dapat berbagi informasi. Bukankah memang seperti itu budaya ngopi yang ada di Aceh? Ngga sekedar ngopi tetapi diiringi dengan diskusi. Ngopi bareng komunitas ini akan diselenggarakan pada hari kedua dan ketiga (26-27/11)

Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa ngopi bareng calon-calon kandidat pemimpin pemerintahan pada pilkada yang akan datang dan menyeruput kopi bersama para jurnalis. Pemecahan rekor MURI saring kopi terlama juga direncanakan akan dilaksanakan pada festival ini yaitu pada hari terakhir acara (Minggu, 27/11). Pada penutupannya akan ada parade kembang api juga, lho!

Wow! Sangat menarik bukan? Jadi tunggu apalagi. Persiapkan dirimu, ajak teman-temanmu, dari Papua sampai ke Sabang, atau bahkan dari luar negeri untuk hadir dalam acara Aceh Coffee Festival. Ingat, mulai hari Jumar 25 November 2011 sampai dengan Minggu 27 November 2011 di Taman Sari Banda Aceh. Ayo kita kenalkan kopi Aceh pada dunia.

Senin, 14 November 2011

Peta Pariwisata Kota Sabang

Buat kamu-kamu yang ingin berlibur ke Kota Sabang, ini dia peta pariwisata terbaru, tempat-tempat yang wajib kamu kunjungi, dan buat kamu yang tertarik dengan Scuba Diving, peta ini lengkap dengan Diving Site yang wajib dikunjungi. So, dont get lost in Sabang ^^

Sabtu, 29 Oktober 2011

Mukhlis dan Tasya Duta Wisata Aceh 2011


BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mukhlis Muhdan Bintang dan Tasya Meisheilla Aditya dinobatkan sebagai pasangan Duta Pariwisata Aceh 2011 pada acara malam penobatan yang berlangsung di Taman Budaya Aceh, Rabu (5/10). Keduanya terpilih setelah menyisikan 20 Agam-Inong lainnya.

Sebelum acara puncak tersebut, semua peserta pemilihan Duta Pariwisata Aceh dari kabupaten/kota telah mengikuti serangkaian kegiatan seleksi selama dikarantina di Hotel Grand Aceh mulai Senin (3/10) malam.

Serangkaian kegiatan yang menjadi penilaian calon Duta Pariwisata Aceh oleh dewan juri mencakup pengetahuan agama, kemampuan berbahasa Inggris, pengetahuan umum, penguasaan tentang kebudayaan dan pariwisata serta performa dan kepribadian. Semua peserta juga melakukan presentasi tentang objek wisata daerah masing-masing.

Mukhlis merupakan perwakilan asal dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Sedangkan Tasya sebagai Inong dari Lhokseumawe.

Setelah terpilih menjadi Duta Pariwisata Aceh 2011, menurut informasi yang didapatkan dari panitia, keduanya berhak mewakili Provinsi Aceh ke ajang pemilihan duta pariwisata tingkat nasional yang bakal digelar pada 5-12 Desember mendatang di Palu, Sulawesi Tengah.
Oleh: Husaini - 06/10/2011 - 01:27 WIB
dikutip dari : http://www.acehkita.com

42 Calon Duta Pariwisata Aceh 2011 Dikarantina

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 42 calon Duta Pariwisata Aceh 2011 mulai dikarantina di Hotel Grand Aceh, Banda Aceh, Senin (3/10). Ke-42 calon tersebut adalah gabungan dari 21 pasangan Agam-Inong perwakilan kabupaten/kota di Aceh.

“Totalnya ada 42 calon, mereka mulai cheik in sejak pukul 16.00 Senin sore di Hotel Grand Aceh,” sebut Mirjawal dari Dimensi Entertainmen selaku Event Organizer lewat saluran telepon, Selasa (4/10) pagi.

Selama di karantina, sebut dia, mereka semua akan mengikuti serangkaian proses seleksi untuk terpilih menjadi Duta Pariwisata Aceh 2011.

“Akan dipilih satu Agam dan Inong sebagai pasangan Duta Pariwisata Aceh. Yang terpilih nantinya akan mewakili Provinsi Aceh ke pemilihan duta pariwisata tingkat nasional.”

Adapun serangkaian kegiatan selama karantina, sebut Mantan Duta Pariwisata Kota Banda Aceh 2008 itu, semua calon akan dinilai tentang pengetahuan agama, pengetahuan umum, kemampuan menguasai bahasa
Inggris dan penguasaan materi tentang kebudayaan dan pariwisata.

“Performa mereka ketika diminta mempresentasi objek wisata daerah asal masing-masing dan kepribadian selama di karantina juga akan dinilai,” ujar dia.

Kegiatan di karantina dimulai dengan prosesi pembukaan dan akan berakhir hingga malam penobatan pada Rabu (5/10) malam yang akan digelar di Taman Budaya.
Oleh: Husaini - 04/10/2011 - 16:33 WIB

Dikutip dari : http://www.acehkita.com/berita/42-calon-duta-pariwisata-aceh-dikarantina/

MARS AGAM INONG ACEH

Kami Agam Inong Aceh
Siap melangkah mengatur rencana
Membangun dan lestarikan budaya
Memajukan pariwisata

Tercipta rakyat makmur sejahtera
Itulah tujuan kita
Menerapkan status Sapta Pesona
Dibumi Iskandar Muda

Reff..
Mari rakan..Mari taulan..
Berikan teladan kita
Rakyat adil, makmur sentosa
Dambaan kita bersama

Negri indah luar biasa
Serambi Mekkah julukannya
Syariat Islam landasannya
Hukum Islam siap dijaga

Agam Inong Aceh Duta Wisata
Buktikan kemata dunia
Aceh adalah tujuan wisata
Terukir indah dalam asa

(Back to reff)
Cipta : Mirjawal M. Jafar

Senin, 09 Mei 2011

Festival Krueng Aceh (Peunayong) 2011

Siapa yang tak kenal daerah Peunayong di Kota Banda Aceh, kawasan perdagangan ini terkenal dengan kulinernya, sebut saja REX, RM. Inti, Bakso Kojex, Purnama, Sate Matang, Mie Razali dan masih banyak lagi lainnya. Berbagai macam jenis masakan ada disini, mulai Mie Aceh, Martabak Aceh, Sate Matang, Tahu Goreng, Kerang Rebus, Nasi Gurih, Capcay, Bakso dan masih banyak lagi masakan sedap menggugah selera lainnya.

Disini kita bisa melihat indahnya keberagaman di banda Aceh dan semua kumpul jadi satu, satu tempat, satu semangat, semangat Visit Banda Aceh 2011.

Semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, kawasan ini digunakan sebagai daerah transit bagi tamu-tamu yang datang ke Aceh. Jadi sebelum para tamu ini bertemu dengan sultan, mereka bisa beristirahat sejenak di Peunayong. Dari segi bahasa pun Peunayong berarti daerah yang dipayungi atau dilindungi oleh sultan. Sekarang Kawasan ini mayoritas didiami oleh keturunan Tionghoa/Cina, bangsa yang sangat mahir dalam bidang perdagangan, bisa dikatakan Peunayong ini merupakan daerah Pecinannya Banda Aceh, bisa dilihat dari bentuk bangunan dan aktivitas di dalamnya.

Dalam rangka program visit banda Aceh 2011 ini diadakan Festival Krueng Aceh yang diadakan di Peunayong mulai tanggal 6-8 Mei. Berbagai macam kegiatan diselenggarakan seperti Lomba Perahu Naga, Lomba Perahu Tradisional, Pawai Perahu Hias, Pawai Budaya, Pentas Seni, dan Pameran.

Yang menariknya dari Festival Krueng Aceh 2011 ini, ada satu jalan yang ditutup, khusus untuk kegiatan seperti Pameran dan pertunjukkan seni, disini kita bisa melihat berbagai pameran berbagai macam produk, seperti kuliner, aksesoris, aktivitas dan pertunjukkan khas kesenian Tionghoa. Tempatnyapun disetting khusus tenda-tenda dihias dengan nuansa Pecinan yang didominasi berwarna merah, dan lampion-lampion berwarna merah. Bisa dilihat juga dari gerbang yang dibuat khusus untuk festival ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Banda Aceh maupun masyarakat di sekitar Kota Banda Aceh yang ingin ikut merasakan kehebohan festival ini.

Kehebohan pun dimulai dari pawai budaya, diawali oleh parade sepeda onthel (Gari Awak Away), barisan Agam Inong Banda Aceh, dilanjutkan dengan parade pakaian unik, ada yang berpakaian ala monyet nakal (mongkey king), biksunya, bahkan ada si babi jail (Patkay), vampir cina tak mau ketinggalan dan mereka disuruh lompat-lompat (-_-!) , hakim bao, ada juga yang berpakaian ala cici koko, sampai pakaian cina yang kita ga pernah lihat pun ada, hebatnya lagi yang ikut ibu-ibu, tak mau ketinggalan ada parade rapai, toh daboh, marching band, anak-anak sekolah, sampai ibu-ibu pengajian pun ada (^-^). Daaaaan, yang paling ditungu-tunggu, pertunjukkan Barongsai.

Acaranya seru, selain pameran produk yang bernuansa china town, ada juga atraksi lain seperti dari komunitas pecinta sejarah aceh, kita bisa melihat anak-anak muda Aceh yang aktif mengkampanyekan betapa pentinya sejarah Aceh dan berupaya untuk melestarikannya, ada juga komunitas Aceh Magician, yang melakukan pertunjukkan sulap langsung di jalan, tidak ketinggalan komunitas kartunis yang menyediakan jasa bikin kartun dengan harga promo, dan masih banyak komunitas lainnya. Sangat menarik!

Besok mau lihat Perahu Naga dan Lomba Perahu Tradisional ah..

buat yang belum datang ke Festival Krueng Aceh, datang yuk!

Dari : www.piyoh.blogspot.com

Menikmati Petualangan di Negeri Kopi

“Bukan Lautan hanya Kolam Susu, Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai dan topan kutemui, ikan dan udang menghampiri dirimu, orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”

( Koes Plus - Kolam Susu)


Lagu dari Koes Plus ini sangat cocok sekali untuk menggambarkan keindahan dan potensi alam di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Perjalanan kali ini aku mengunjungi Negeri di atas Awan, sebutan untuk Kota Takengon, dikarenakan daerahnya yang berada di dataran tinggi dan seringkali ditutup dengan kabut yang menyerupai awan.

Sepanjang perjalanan menuju Kota Takengon, mata kita dimanja dengan pemandangan yang hijau. Tapi siapa sangka, pemandangan hijau nan indah itu merupakan pemandangan yang bernilai jutaan rupiah. Ya, tanaman itu kebun Kopi. Tapi bukan sembarangan kopi, kopi yang ada di Takengon ini sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia, siapa yang tak kenal dengan Kopi Gayo? Ya, selain Negeri di Atas Awan, Kota ini juga sering disebut dataran tinggi Gayo, karena masyarakat asli disini merupakan Suku Gayo. Kopi yang berasal dari Gayo ini sudah mendapat sertifikat Indikasi Geografi (IG) terutama Kopi Arabika-nya. Sertifikat Indikasi Geografi ini merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang karena faktor lingkungan geografis, alam, manusia ataupun kombinasinya, sehingga menghasilkan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan (Pasal 1 PP RI No 51 Tahun 2007), berarti Kopi Arabika Gayo ini cuma dan hanya bisa dihasilkan di daerah Takengon dan sekitarnya. Hebatnya lagi kenikmatan Kopi Arabika Gayo ini sudah diakui oleh Internasional, sebagai orang Indonesia, aku bangga kita memiliki potensi seperti ini.

13049261772013896257
Indikasi Geografis Kopi Gayo

13049258241686214009
Memetik Kopi Serasa kebun sendiri

1304925932513935878
Biji Kopi Pilihan, bikin kopi jadi enak

Aku berkesempatan bertemu langsung dengan salah satu pengusaha kopi asal Bener Meriah, Haji Yusrin. Beliau mengelola Cafe Bergendaal Koffie, di daerah Teritit, Bener Meriah. Sebelumnya Bener Meriah ini merupakan bahagian dari Aceh Tengah, namun mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Bener Meriah. Pertemuanku dengan Haji Yusrin ini bisa dibilang keberuntungan tersendiri, pertemuan yang tak diduga. aku berkenalan dengan seorang teman di salah satu jejaring sosial, dengan akun @Syukritakengon, aku memanggil beliau Pak Syukri, dari beliau aku belajar banyak hal tentang Kopi, karena sebagai pencinta kopi beliau tahu cita rasa kopi yang terbaik, sampai akhirnya aku diajak bertemu dengan Pak Haji Yusrin di Bergendaal Koffie.

Sebelumnya aku diberikan ujian untuk merasakan perbedaan antara kopi yang selama kunikmati di Banda Aceh dengan kopi yang ada di Bergendaal Koffie, aku diminta minum Black Coffee-nya tanpa gula! Aku yang selama ini bukan penggemar kopi, harus mencoba kopi hitam yang disajikan tanpa gula (—__—!). Tapi jujur setelah menikmati Kopi Arabika yang berasal dari Gayo ini, benar-benar bisa merasakan kenikmatan berkopi.

13049253171169108389
Menikmati Kopi Gayo di Bergendaal Koffie

Setelahnya aku diajak berkeliling oleh Haji Yusrin, mengenal kopi lebih jauh, beliau dengan senang hati memberikan penjelasan tentang kopi, beliau memiliki kebun kopi sendiri dan mengelola kopi hingga menjadi kopi Bergendaal yang nikmat itu. Nama Bergendaal Koffie itu juga memiliki sejarah tersendiri. Bergendaal berasal dari bahasa Belanda yang artinya Bukit dan Lembah, Jadi Bergendaal Koffie ini bisa diartikan sebagai Kopi yang berasal dari Bukit dan Lembah Tanah Gayo. Menurut beliau, sebenarnya nama itu dulu pernah dipakai oleh perusahaan belanda yang pernah ada disana, dan sudah didaftarkan sebagai merk dagang begitu juga Kopi Gayo. Begitulah kita ya, sering sekali potensi yang kita miliki diklaim menjadi hak paten orang lain, tapi untungnya kita sudah memiliki Indikasi Geografi yang artinya tidak bisa diproduksi di tempat lain, selain di tempat tersebut.

Dari haji yusrin aku belajar jenis-jenis biji kopi, ternyata tak sesimpel yang aku bayangkan, ada banyak jenis biji kopi disini, mulai hijau, kuning, hitam, arabika, robusta dan yang paling jadi primadona saat ini Kopi Luwak. Kopi Luwak pun ternyata ada jenisnya, Luwak alami dan Luwak ternak. Kata beliau rasa kopi Luwak yang alami lebih mantap dibandingkan yang ternak, selain yang alami itu yang dimakan adalah Kopi Arabika pilihan dan mengalami proses yang alami tidak seperti Luwak yang diternak. Luwak pun juga tidak sembarang Luwak yang bisa menghasilkan Kopi Luwak, hanya yang memiliki moncong hitam dan moncong putih. Pantas ya kenapa Kopi Luwak itu mahal.

13049255052089256123
Haji Yusrin dan Biiji Kopi Gayo pilihan

13049256551255536397
Produk-produk Bergendaal Koffie, Kopi Arabika, Kopi Luwak dan Campuran

Sempat kubertanya dengan Haji Yusrin mengapa beliau tertarik dengan usaha Kopi? Beliau berkata, “ini potensi besar yang kita miliki, sudah sepantasnya kita memanfaatkan secara optimal, kita menghargai apa yang kita punya sehingga nantinya orang lain bisa menghargai kita”.

Senang sekali bisa bertemu dengan orang seperti Pak Syukri dan Haji Yusrin ini, beliau-beliau ini termasuk orang yang sadar dengan potensi yang dimiliki, menurutku dengan mengoptimalkan potensi yang kita miliki juga termasuk cara kita mensyukuri nikmat yang diberikan.

Semoga Kopi Gayo ini bisa menjadi kebanggaan kita Bangsa Indonesia.

Perjalananku pun berlanjut, menikmati keindahan Negeri di Atas Awan ini, ikuti terus ya (^-^)

Senin, 31 Januari 2011

De Mata Ie, HillSide

Kemaren berkumpul dengan teman-teman dari Agam Inong beberapa daerah yang datang ke Banda Aceh. Kesempatan berkumpul dimanfaatkan untuk mengunjungi salah satu wahana bermain yang ada di Aceh Besar. D'Mata Ie Hillside namanya, sebuah wahana bermain air yang berlokasi di sebuah bukit yang dapat ditempuh kurang lebih 30 menit dari pusat kota Banda Aceh.
Welcome to Mata Ie Hillside

Ini juga pengalaman pertama sekali buatku kesana. Teman-teman yang lain yang sudah pernah kesana atau menjadi pemandu jalan.

Untuk biaya masuk di D'Mata Ie Hillside sendiri sebesar Rp. 25.000 weekday (Senin sampai Jumat) dan Rp.35.000 selama weekend (Sabtu dan Minggu).

Ngantri dulu ya (bahasa Acehnya : Please Queue)

Dari pintu masuk kita sudah disambut dengan hewan-hewan lucu seperti siamang dan primata lainnya. Hewan ini yang menjadi maskotnya D'Mata Ie HillSide. "Lutu naa..." di sebelah kirinya ada arena untuk bermain Paint Ball. "Wah perlu dicoba ni". Ada juga ular yang asyik bergelantungan di kayu, tapi, asli yang ini ga bikin bergidik, malah bikin kita pengen foto bareng.
Ular yang bikin pengen..

Untuk kali ini tujuan utama adalah berenang, jadi kita langsung menuju kolam renang.
Satu rombongan siap berenang
Ada tong airnya juga loh!dahsyad!!

Yang menarik di D'Mata Ie Hillside, selain kita bisa mencoba kolam renangnya, kita juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah.
Nah ini yang aku lakukan selama disana, karena aku Tapi buat yang ga bawa pakaian ganti pun bisa menikmati dengan cara lain, ada area Flying Fox yang dikenakan biaya Rp.20.000/orang, dan ada juga fasilitas outbond lainnya. Nah, ada lagi yang menarik disini, kita juga dihibur dengan live music, yang penyanyinya juga pengunjung-pengunjung yang datang.

Mau karaokean juga bisa!

ini beberapa dokumentasi foto yang bisa dilihat di D'Mata Ie Hillside.

buat yang belum pernah kesana, buruan...seruuuu...dan jangan lupa membawa pakaian ganti ya.
sampai ketemu di obyek wisata lainnya ya...

Selasa, 18 Januari 2011

Menbudpar Resmikan Launching Visit Banda Aceh Year 2011

Akhirnya hari yang telah lama dinantikan tiba. Hari ini (Selasa, 19/10/10), bertempat di Balairung Sapta Pesona Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI Jakarta tengah berlangsung acara “ Launching Visit Banda Aceh Year 2011”. Program akbar yang diusung bersama oleh segenap elemen dan pihak di Banda Aceh ini merupakan subuah momentum untuk memperkenalkan dan menempatkan banda Aceh di mata dunia pariwisata.

Launching Visit Banda Aceh Year 2011 dilakukan oleh Bapak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Ir. Jero Wacik. Acara ini diperkirakan dihadiri oleh 500 orang yang terdiri dari Jajaran pejabat pusat , Pejabat Pemerintah Aceh, Duta besar negara sahabat, Anggota Dewan, Tokoh-tokoh Aceh di Jakarta, Para pengusaha Aceh, Pelajar Aceh di Jakarta, Artis Aceh di Jakarta, operator angkutan dan Pers.

Tujuan dilaksanakannya Launching Visit Banda Aceh Year 2011 ini adalah untuk memberikan informasi kepada para turis, pelaku dunia usaha pariwisata dan masyarakat umumnya bahwa pada Tahun 2011 Kota Banda Aceh akan melaksanakan kegiatan even kepariwisataan dalam skala yang besar. Even-even kepariwisataan ini pada tahun-tahun setelah 2011 tetap akan digelar dalam rangka menarik wisatawan untuk berkunjung ke banda aceh dalam jumlah yang lebih banyak.

Tahun kunjungan wisata merupakan bagian dari program pembangunan kebudayaan dan pariwisata Kota Banda Aceh, bertujuan untuk melestarikan budaya aceh, memperkenalkan budaya aceh kepada masyarakat luar, meningkatkan kunjungan wisatawan baik local maupun manca Negara ke aceh di masa mendatang, menumbuh kembangkan sentra industri kecil yang berbasis budaya dan souvenir serta memperkenalkan wilayah aceh yang memiliki potensi besar di bidang budaya dan pariwisata.

Mari bersama kita sukseskan Visit Banda Aceh Year 2011

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh

Calendar 2011

Mr.Piyoh, Mempromosikan Aceh Lewat Fashion

Banda Aceh - Ketika tren dipertemukan dengan nilai-nilai kearifan lokal, munculah nama Mr.Piyoh. Meski dibilang pendatang baru, sepertinya kehadiran Mr.Piyoh sudah mulai diperhitungkan. Ditemui di Outlet Mr.Piyoh, Ulee Kareng beberapa waktu lalu, pendirinya Hijrah Saputra mengemukakan alasan pendirian Mr.Piyoh itu karena ingin menciptakan rasa bangga terhadap Aceh.

“Mr.Piyoh merupakan salah satu pusat kaos Aceh dengan desain khusus yang mengambil tema tentang Aceh (tempat-tempat wisata, budaya, sejarah dan kata-kata yang beredar di kalangan anak muda Aceh). Diharapkan melalui kaos Mr.Piyoh, para wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Aceh akan bisa memahami budaya dan keindahan Aceh.“



"kalau bukan kita siapa lagi?," ujar pria yang berprofesi sebagai planner dan hospitality desainer ini.
Pola-pola branding pun mengacu pada konsep pemasaran Jepang yang produknya bisa dengan mudah menyebar dan diterima oleh masyarakat. Contoh kecil misalnya karakter Mr.Piyoh dan Mrs.Piyoh yang mengangkat pakaian tradisional Aceh, produknya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Pangsa pasarnya pun bisa dibilang cukup potensial.

Hal yang sama ingin diterapkan Hijrah untuk Mr.Piyoh. Dia berharap produk-produk yang bernafaskan Aceh, bisa diterima dengan baik. "Kita berjuang minimal bisa Berbagi Aceh dimana aja!," ucapnya.
Biarpun mengangkat tema Aceh, nggak berarti Mr. Piyoh anti dengan hal-hal modern. Pendekatan terhadap arus tren menjadi salah satu cara agar Aceh bisa diterima. Entah dalam bentuk kolaborasi desain semisal Kupiah Meuketop sebagai pakaian tradisional yang jadi ikon Aceh dipadukan dengan desain-desain kontemporer. Tentu saja tidak lepas dari keunikan dan unsur estetika.
Meski begitu Mr.Piyoh tidak membatasi hanya menjual produk-produk Mr.Piyoh. Selain label dari Mr.Piyoh ada juga produk lain, namun tetap mengangkat tema Aceh, “kita ingin juga membantu anak-muda Aceh yang ingin berkarya untuk Aceh melalui produk kreatif.”

"Kita tidak ingin terjebak. Kita bebaskan saja siapa yang mau masuk seperti halnya sifat orang Aceh yang ramah, semua demi Pemulia Jamee, Adat Geutanyoe,” kata Hijrah.
Selain kaos Aceh yang dijadikan produk utama Mr.Piyoh, Mr.Piyoh juga menjual pernak-pernik Aceh seperti Bros Rencong, Bros Pinto Aceh, Rencong, pin, Gantungan Kunci, Boneka Agam Inong, dan lain-lain. Selain itu Mr.Piyoh juga menjual produk-produk olehan Aceh seperti Socolatte, Cokelat asli buatan Aceh, Kerupuk Meuling (Kerupuk Mlinjo) dan lain-lain.

Mr.Piyoh (Berbagi Aceh dimana aja!)
Jalan T.Iskandar No.20, Ulee Kareng (Sebelah Solong Kupi)
Facebook : Miister Piyoh
E-mail : misterpiyoh@yahoo.com