Minggu, 30 November 2008

Lon, Galak Mie Jalak!

Wisata Kuliner di Kota Sabang banyak sekali, kali ini saya akan membahas tentang Mie Jalak. Mie Jalak ini adanya di Toko Pulau Indah Jalan Perdagangan, Kota Sabang. Yang menarik, rasanya mie ini, simpel, tapi nendang banget..

Ada daging yang dipotong kecil-kecil serupa dadu, kuahnya yang bening, dan pastinya mienya. (ya, namanya juga Mie Jalak).
Harganya Rp. 8.000,- kalau tambah telur jadi Rp. 10.000,- sebanding dengan rasanya.

Kalo saya bilangnya, ‘Ajieb’. Nikmatnya Sabang..
Biasanya Mie Jalak selalu ramai dikunjungi. Puncaknya pada weekend, sabtu, minggu dan senin, eh senin weekend ngga ya. Tapi, kalo sudah hari ini, kudu siap-siap ngantri dan harap-harap cemas tidak kebagian. Siapapun yang dating ke Sabang musti, kudu, wajib nyoba ni Mie Jalak.

“Lon, Galak Mie Jalak!”

Comic Sabang City (Weh Island)

It goes without saying (Hana sapeue peugah lee)...

Taman Burung Merpati (Pigeon Park)

Ada banyak obyek wisata di Kota Sabang, tapi untuk kali ini saya akan mengajak kamu ke salah satu tempat favorite saya. Namanya taman burung.
Dulu ketika saya kecil taman ini hanya berupa taman segitiga yang dikelilingi oleh pohon cemara yang besar, oke kita tidak akan membahas pohon tersebut karena sekarang pohonnya sudah tumbang. Yang sangat menarik di taman ini kita bisa melihat burung merpati, tidak hanya 1 atau 5 ekor burung tapi ada puluhan hingga ratusan ekor burung merpati di taman ini. Burung-burung merpati ini memang dikembangbiakan dan dipelihara oleh pemerintah.
Di taman ini disediakan kandang burung yang menyerupai miniature rumoh aceh (rumah aceh) lengkap dengan ukiran-ukirannya. Taman ini juga dilengkapi kursi untuk bersantai-santai, air mancur dan tata tanaman yang hijau, menarik ya?lebih menarik lagi, kita bisa bercengkrama dengan ratusan burung merpati ini dengan membawa makanannya seperti padi, beras ataupun roti. Jadi ngga perlu jauh-jauh ke eropa kalo ingin bercengkrama dengan banyak burung merpati. Menarik bukan?


Ayo,kunjungi Sabang sekarang!
Kita jalan ke tempat menarik lainnya di Kota Sabang.

Jumat, 28 November 2008

Tugu KM 0

Sesuai pengukuran para ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), tugu tersebut berdiri di daratan terluar Kepulauan Nusantara. Tugu Kilometer Nol berada di ujung barat Pulau Weh. Tugu ini berjarak sekitar 29 kilometer dari pusat Kota Sabang dan berada di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya. Jalan menuju tugu Km 0 sudah berupa jalanan beraspal dan dikelilingi oleh hutan lindung, dan bila kamu beruntung bisa melihat burung Nikobar yang katanya berasal dari Pulau Nikobar.

Untuk menuju kesana kamu bisa menyewa angkutan umum yang berada di Iboih atau di Gapang. Namun bila ingin menikmati perjalanan kesana dengan berjalan kaki bisa juga, cukup 2 jam perjalanan saja dari Pantai Iboih. Di sebelah barat tugu Km 0 sudah lautan lepas yaitu Samudera Hindia. Apabila kamu ingin bepergian ke India, sediakan perahu dan makanan yang cukup, tunggu beberapa hari maka kamu akan sampai ke Negara India. Tapi jangan berharap terlalu banyak akan disambut oleh tari-tarian seperti di film-film india, karena akan ditangkap Polisi India. ^-^. Menarik bukan, tetapi aku tidak merekomendasikan lho ya.
Tugu Kilometer Nol memiliki tinggi 22,5 meter dan berwarna putih. Di puncak tugu terdapat angka nol yang dipegang erat oleh burung garuda. Hal ini perlu dilakukan karena apabila tidak erat akan meletus seperti balon hijau. Tugu ini termasuk kedalam katagori wisata yang ekslusif, karena tidak semua orang bisa datang ke titik nol Indonesia, oleh karena itu wisatawan atau kamu yang datang ke tempat ini bisa mendapatkan sertifikat kenang-kenangan yang menarik hati dan bisa dibanggakan kepada teman-temanmu.^-^

Sertifikat 0 Km Indonesia

Ayo,kunjungi Sabang sekarang!
Kita jalan ke tempat menarik lainnya di Kota Sabang.

Sejarah Nama Sabang dan Pulau Weh

Berbicara mengenai sejarah, nama Sabang sendiri berasal dari bahasa arab, Shabag yang artinya gunung meletus. Mengapa gunung meletus? mungkin dahulu kala masih banyak gunung berapi yang masih aktif di Sabang, hal ini masih bisa dilihat di gunung berapi di Jaboi dan Gunung berapi di dalam laut Pria Laot.
Sekitar tahun 301 sebelum Masehi, seorang Ahli bumi Yunani, Ptolomacus berlayar ke arah timur dan berlabuh di sebuah pulau tak terkenal di mulut selat Malaka, pulah Weh! Kemudian dia menyebut dan memperkenalkan pulau tersebut sebagai Pulau Emas di peta para pelaut.
Pada abad ke 12, Sinbad mengadakan pelayaran dari Sohar, Oman, jauh mengarungi melalui rute Maldives, Pulau Kalkit (India), Sri Langka, Andaman, Nias, Weh, Penang, dan Canton (China). Sinbad berlabuh di sebuah pulau dan menamainya Pulau Emas, pulau itu yang dikenal orang sekarang dengan nama Pulau Weh.
Sedangkan Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa aceh, ”weh” yang artinya pindah, menurut sejarah yang beredar Pulau Weh pada mulanya merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatra, karena sesuatu hal akhirnya Pulau Weh, me-weh-kan diri ke posisinya yang sekarang. Makanya pulau ini diberi nama Pulau Weh.

Peta Sabang Tempo Doeloe

Ada cerita yang aku dengar dari temanku, Radzie yang mendengar dari warga di Gampong Pie Ulee Lheueh, Pulau Weh sebelumnya bersambung dengan Ulee Lheue. Ulee Lheue di Banda Aceh sebenarnya adalah Ulee Lheueh (yang terlepas). Beredar kabar juga Gunung berapi yang meletus dan menyebabkan kawasan ini terpisah. Seperti halnya Pulau Jawa dan Sumatera dulu, yang terpisah akibat Krakatau meletus.

Menurut teman-teman yang berasal dari luar nanggroe (LN), pulau weh terkenal dengan pulau we tanpa h. ada yang berfikiran kalau pulau weh diberi nama pulau we karena bentuknya seperti huruf W. hah?!!kamu juga berpikir seperti itu?ngga salah juga sech.
Yang paling penting bagi sejarah Pulau Weh adalah sejak adanya pelabuhan di Kota Sabang. Sekitar tahun 1900, Sabang adalah sebuah desa nelayan dengan pelabuhan dan iklim yang baik. Kemudian belanda membangun depot batubara di sana, pelabuhan diperdalam, mendayagunakan dataran, sehingga tempat yang bisa menampung 25.000 ton batubara telah terbangun. Kapal Uap, kapal laut yang digerakkan oleh batubara, dari banyak negara, singgah untuk mengambil batubara, air segar dan fasilitas-fasilitas yang ada lainnya, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya bangunan-bangunan peninggalan Belanda. Sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang sangat penting dibanding Singapura. Namun, di saat Kapal laut bertenaga diesel digunakan, maka Singapura menjadi lebih dibutuhkan, dan Sabang pun mulai dilupakan.
Pada tahun 1970, pemerintahan Republik Indonesia merencanakan untuk mengembangkan Sabang di berbagai aspek, termasuk perikanan, industri, perdagangan dan lainnya. Pelabuhan Sabang sendiri akhirnya menjadi pelabuhan bebas dan menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Indonesia. Tetapi akhirnya ditutup pada tahun 1986 dengan alasan menjadi daerah yang rawan untuk penyelundupan barang.

Jendral Besar VOC, JP.Coen ketika di Sabang

Ayo,kunjungi Sabang sekarang!
Kita jalan ke tempat menarik lainnya di Kota Sabang.

Kota Sabang (Pulau Weh)

Kota Sabang, kota paling barat Indonesia menurut pengukuran para ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kota Sabang berada di Pulau Weh. Walaupun masih ada lagi pulau terbarat, yaitu Pulau Rondo, akan tetapi sewaktu pengukuran 0 km, pulau Rondo belum kebagian penduduk alias tidak berpenghuni, maka ditetapkanlah Pulau Weh sebagai pulau paling barat Indonesia dan Kota Sabang sebagai daerah administrasinya. Maka terciptalah lagu dari Sabang sampai Merauke. ^-^

Agam Inong Provinsi NAD kita semua

Assalammualaikum Hae Rakan..saleuem aneuek Nanggroe!
buat siapa aja yang mau datang, sudah ataupun sedang ada di Aceh boleh lah memanfaatkan blog ini sebaik-baiknya. karena Agam Inong Duta Wisata Nanggroe Aceh Darussalam adalah kita semua..
Yang mau berbagi cerita bisa, kirimkan email tulisan dan foto ke agam.hijrah@gmail.com
ditunggu ya!!
Teurimong geunaseh!